framework javascript terbaik

3 Framework JavaScript Terbaik Untuk Dipelajari

[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”3.22″ global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout”][et_pb_row _builder_version=”3.25″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat” global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.25″ custom_padding=”|||” global_colors_info=”{}” custom_padding__hover=”|||” theme_builder_area=”et_body_layout”][et_pb_text _builder_version=”4.14.2″ text_font=”Montserrat||||||||” background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat” hover_enabled=”0″ inline_fonts=”Montserrat” global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” sticky_enabled=”0″]

3 Framework JavaScript Terbaik – Setelah mengetahui Pentingnya Belajar JavaScript, penting juga bagi seseorang yang ingin menjadi Web Developer untuk mempelajari framework JavaScript.

Framework sendiri merupakan sebuah kerangka kerja yang digunakan oleh Developer untuk mengembangkan aplikasi dengan lebih mudah. Framework mencakup library atau perpustakaan kode, API (Application Programming Interface), model perangkat lunak dan berbagai elemen lain yang dapat mempermudah proses pemrograman.

Selain untuk mempermudah proses pemrograman, framework juga mempunyai fungsi lain yaitu membuat kode program menjadi lebih terstruktur, mempercepat pembuatan aplikasi, memudahkan dalam perawatan dan pemeliharaan aplikasi, serta meningkatkan keamanan seperti adanya autentikasi, enkripsi, dan sebagainya.

Hampir setiap bahasa pemrograman memiliki framework, tak terkecuali JavaScript. Ada banyak framework JavaScript, namun G2Academy sengaja memilih Top 3 Framework JavaScript agar lebih memudahkan kamu dalam memilih framework JavaScript untuk dipelajari. Mari kita simak ulasannya!

3 Framework JavaScript Terbaik

 

1. AngularJS

 

[/et_pb_text][et_pb_image alt=”framework javascript terbaik” title_text=”angularjs” align=”center” _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” width=”100%” hover_enabled=”0″ box_shadow_style=”preset1″ global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” src=”https://wordpress.g2academy.co/wp-content/uploads/2022/08/angularjs.gif” sticky_enabled=”0″][/et_pb_image][et_pb_text _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” text_font=”Montserrat||||||||” custom_padding=”||11px|||” hover_enabled=”0″ inline_fonts=”Montserrat,Montserrat Alternates,Montez” global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” sticky_enabled=”0″]

Framework JavaScript yang paling populer di kalangan Web Developer adalah AngularJS. AngularJS dikembangkan oleh Google dan dirilis tahun 2009. Versi terbaru AngularJS mulai diperkenalkan pada tahun 2014 dan dibangun dengan bahasa TypeScript.

AngularJS versi terbaru memiliki komponen penting berupa 3 bagian utama, yaitu:

  • ng-app = Petunjuk dan link dari AngularJS ke HTML
  • ng-model = Petunjuk data dari app AngularJS ke input kontrol pada HTML
  • ng-bind = Petunjuk data dari app AngularJS ke tag HTML

 

Fitur-Fitur AngularJS

  • Directives = Fitur ini memberikan kemudahan dalam pengaturan DOM (Document Object Model), untuk menghasilkan konten dengan HTML yang lebih dinamis lagi.
  • Hierarchical Injections = Fitur ini untuk memudahkan pengelolaan kode yang berfungsi untuk pengujian serta penggunaan ulang.
  • Two-way Data Binding = Fitur ini untuk memudahkan sinkronisasi antara model dan view.
  • Scope = Fitur ini merupakan objek yang digunakan untuk menampung data Model yang isinya Method/perantara antara Controller dan View.
  • Controller = Fitur ini untuk mengontrol data juga alur kerja pada program yang dibangun, berupa kumpulan fungsi-fungsi JavaScript pada AngularJS.
  • Services = Fitur ini merupakan objek yang digunakan di sebuah aplikasi untuk membuat XMLHttpRequest.
  • Filter = Fitur ini digunakan untuk memilih item atau fungsi kode.
  • Directives = Fitur ini digunakan dalam pembuatan tag pada HTML.
  • Template = Fitur ini merupakan tampilan program yang sedang dibuat berdasarkan pada Controller serta Model.
  • Routing = Fitur ini adalah proses perpindahan tampilan (switching).
  • Model View Whatever= Fitur ini ialah pola desain MVC yang membagi proses kerja dan memiliki tanggung jawab berbeda. Oleh karena itu metodenya lebih menjadi MVVM (Model-View-Viewmodel).
  • Deep Linking = Fitur ini merupakan fitur yang mengizinkan developer untuk melakukan encode aplikasi pada URL, membuat bookmark, dan melakukan restore kondisi terakhir URL.
  • Dependency Injection = Fitur ini adalah fitur yang memungkinkan Developer bisa menulis komponen atau kode terpisah satu sama lain, yang dapat memudahkan pengujian dan pengembangan program.

 

Kelebihan AngularJS

  • AngularJS dengan TypeScript dengan konsep OOP (Object Oriented Programming) atau berbasis objek, menjadikan prosesnya fleksibel dan juga jauh lebih mudah untuk dikelola
  • Jumlah dan struktur baris kode sangat rapi
  • Bisa dipakai untuk membuat program yang kompleks
  • Apabila ada perubahan kode, dapat langsung diketahui
  • Pengujian dapat dilakukan secara langsung
  • Komunitas penggunanya saat ini sudah luas
  • Kompatibel pada semua browser, kecuali Explorer
  • Single Page Application dapat dikelola dengan mudah
  • Kode dapat tetap berjalan walaupun aplikasi masih dalam permintaan ke server karena terdapat RxJs yang merupakan tools untuk menampung ketidaksinkronan.

 

Kekurangan AngularJS

  • Cukup menyulitkan untuk digunakan oleh pemula, sebab aturan dari penulisan kode rumit
  • Kurang SEO Friendly
  • Ukuran frameworknya besar, 566 KB
  • Membutuhkan autentikasi server guna menjaga keamanan dari aplikasi
  • JavaScript dan browser harus terus terhubung, bila tidak akan mengakibatkan kode yang telah dibuat menjadi tidak dapat bekerja

 

2. ReactJS

[/et_pb_text][et_pb_image alt=”framework javascript terbaik” title_text=”reactjs” _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” src=”https://wordpress.g2academy.co/wp-content/uploads/2022/08/reactjs.gif” sticky_enabled=”0″][/et_pb_image][et_pb_text admin_label=”Text” _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” text_font=”Montserrat||||||||” custom_padding=”7px||11px|||” hover_enabled=”0″ inline_fonts=”Montserrat,Montserrat Alternates,Montez” global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” sticky_enabled=”0″]

ReactJS merupakan framework JavaScript yang dikembangkan oleh seorang developer Facebook bernama Jordan Walke pada sekitar tahun 2013.

ReactJS digunakan dalam membangun komponen UI (User Interface) yang bisa digunakan kembali dan bersifat dinamis. Dengan ReactJS, setiap komponen tampilan UI dapat dikembangkan menjadi lebih detail.

 

Fitur-Fitur React

  • Virtual DOM = Fitur ini digunakan sebagai penyimpanan perubahan kode.
  • Libraries Integration = Fitur ini dapat menghubungkan serta digunakan bersamaan dengan berbagai library yang basisnya JavaScript.
  • JSX (JavaScript XML) = Fitur ini merupakan ekstensi sintaks JavaScript yang memudahkan modifikasi DOM menggunakan kode HTML.
  • Declarative = Fitur ini dapat membuat UI yang interaktif.
  • React Native(Render khusus React) = Fitur ini merupakan kode yang memungkinkan dapat digunakan dalam dua aplikasi secara bersamaan pada Android dan iOS menggunakan satu block code 
  • Flux = Fitur ini merupakan bangunan aplikasi yang mengontrol aliran data ke komponen hanya melalui operator atau satu titik kontrol saja.
  • React Views = Fitur ini digunakan untuk melihat hasil program yang tengah dibuat.

 

Kelebihan ReactJS

  • SEO Friendly
  • Komponennya teratur, terstruktur serta sederhana
  • Penggunaan DOM virtual membuat lebih cepat dibanding DOM biasa
  • Bahasa yang digunakan mirip dengan HTML dan CSS
  • Debugging bisa dilakukan pada komponen yang bermasalah saja, sehingga tidak mengganggu komponen lain
  • Mudah untuk mengontrol kode dan men-debug, karena penggunaan one-way data binding dan Flux
  • Uji coba dapat dilakukan dengan mudah

 

Kekurangan ReactJS

  • Sering ada update yang mengakibatkan dokumentasi berubah-ubah
  • Fokus utamanya hanya pada tampilan
  • JSX tidak mudah dipelajari oleh seorang pemula

 

3.  Vue.JS

[/et_pb_text][et_pb_image alt=”framework javascript terbaik” title_text=”vue-js” _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” src=”https://wordpress.g2academy.co/wp-content/uploads/2022/08/vue-js.gif” sticky_enabled=”0″][/et_pb_image][et_pb_blurb title=”You might be interested in reading this:” content_max_width=”967px” _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” header_font=”Montserrat|600|||||||” body_font=”Montserrat||||||||” width=”100%” custom_padding=”21px|10px|12px|9px|false|false” animation_style=”zoom” hover_enabled=”0″ border_width_all=”3px” border_color_all=”#e09900″ border_width_top=”5px” border_style_top=”dashed” box_shadow_style=”preset1″ box_shadow_color=”rgba(0,0,0,0.4)” global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” sticky_enabled=”0″]

5 Skill Wajib Dikuasai Data Engineer Pemula

5 Skill Wajib Dikuasai Data Scientist

[/et_pb_blurb][et_pb_text _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” sticky_enabled=”0″]

Vue.js adalah framework JavaScript yang bersifat progresif. Biasanya, Vue.js digunakan untuk membangun User Interface (UI) dan Single Page Application (SPA). Vue.js memiliki kemampuan menjalankan halaman website yang canggih.

Dibandingkan dengan dua framework di atas (AngularJS dan ReactJS), Vue.js jauh lebih ringan. Kerangka Vue.js dapat dimodifikasi dan digunakan untuk keperluan website personal maupun komersial.

Fitur-Fitur Vue.js

  • Virtual DOM(Document Object Model) = Fitur ini lebih cepat daripada fitur DOM biasa.
  • Components = Fitur ini berfungsi sebagai pembuat dan kustomisasi elemen-elemen pada HTML.
  • Computed Properties = Fitur ini digunakan untuk melihat perubahan tampilan
  • Directives = Fitur ini berfungsi untuk melakukan segala tindakan pada front-end
  • Data Binding = Memberikan nilai pada atribut HTML
  • Lightweight = Fitur ini berguna untuk membuat program lebih sederhana dan cepat.
  • Routing = Fitur ini merupakan perantara antarhalaman
  • Templates = Fitur inidigunakan sebagai penghubung antara DOM dengan data instance Vue.js
  • Watcher = Fitur ini berfungsi untuk menangani berbagai perubahan data supaya kode menjadi lebih sederhana.

 

Kelebihan Vue.js

  • Mudah digunakan oleh pemula, karena penulisan kode singkat, terstruktur, dan sederhana
  • Ukuran kecil, hanya 18 KB, sehingga ringan dijalankan
  • Dokumentasi lengkap dan detail
  • Plugin banyak tersedia, misalnya untuk meningkatkan UX, mengkompres gambar, dan lain-lain
  • Lebih fleksibel, karena satu template bisa digunakan berkali-kali pada HTML dan CSS
  • Memungkinkan untuk membuat aplikasi single-page menggunakan satu file HTML saja

 

Kekurangan Vue.js

  • Sering bermasalah pada kompatibilitas perangkat, karena sering melakukan update
  • Komunitasnya masih kecil
  • Komponen yang dimilikinya belum stabil

 

Nah itu dia 3 Framework JavaScript Terbaik yang sudah kita ketahui. Jika kamu tertarik ingin mempelajari JavaScript beserta framework JavaScript terbaik, G2Academy mengadakan Bootcamp Full-stack Web & Mobile Development dan Mini Bootcamp JavaScript dengan instruktur yang handal dan berpengalaman yang akan membantu kamu mempelajari JavaScript beserta frameworknya. Yuk Gabung!

[/et_pb_text][et_pb_cta title=”Sudah siap menjadi talenta digital terbaik di Indonesia?” button_url=”https://www.g2academy.co/programs?utm_source=Blog+Post&utm_medium=Article&utm_campaign=3_framework_javascript_terbaik” url_new_window=”on” button_text=”Lihat di website!” _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” background_color_gradient_start=”#ad61e8″ background_color_gradient_end=”#e0c58b” custom_button=”on” button_text_color=”#FFFFFF” button_border_color=”#FFFFFF” button_icon=”E||divi||400″ animation_style=”slide” hover_enabled=”0″ box_shadow_style=”preset1″ global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” sticky_enabled=”0″]

 

Ayo kenali program-program G2Academy lebih dalam!

[/et_pb_cta][et_pb_text _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ inline_fonts=”Montserrat” global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” sticky_enabled=”0″]

Referensi:

https://dosenit.com/javascript/framework-javascripthttps://makinrajin.com/blog/framework-javascript-terbaik/https://www.niagahoster.co.id/blog/framework-javascript/

[/et_pb_text][et_pb_text _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” inline_fonts=”Montserrat” global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout”]

Writen by: Fitri Rachmawati

Edited by: Santi Putri

 

 

[/et_pb_text][et_pb_comments admin_label=”What is your thought?” _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” header_level=”h2″ header_font=”Montserrat||||||||” header_font_size=”22px” custom_button=”on” button_text_color=”#e09900″ button_font=”Montserrat||||||||” button_icon=”||divi||400″ box_shadow_style_fields=”preset1″ global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout”][/et_pb_comments][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Posted

in

by

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments