kesalahan programmer pemula

5 Kesalahan yang Wajib Dihindari Programmer Pemula

[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”3.22″ global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout”][et_pb_row _builder_version=”3.25″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat” global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.25″ custom_padding=”|||” global_colors_info=”{}” custom_padding__hover=”|||” theme_builder_area=”et_body_layout”][et_pb_text _builder_version=”4.14.2″ text_font=”Montserrat||||||||” background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat” hover_enabled=”0″ inline_fonts=”Montserrat” global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” sticky_enabled=”0″]

5 Kesalahan Programmer Pemula – Seseorang yang sudah profesional terhadap keahlian atau keterampilannya, pasti dulunya adalah pemula, mereka harus belajar dari awal dan biasanya banyak menemui kesalahan. Begitu juga profesi sebagai programmer.

Sebagai programmer pemula, melakukan kesalahan adalah hal yang wajar. Jangankan pemula, yang sudah profesional saja terkadang masih menemui kesalahan, khususnya bug atau error terhadap codingan-nya.

Namun biasanya, programmer pemula akan lebih kesulitan dalam membenahi kesalahannya karena belum cukup pengalaman dan pengetahuan. Maka dari itu, untuk meminimalisir kesalahan di masa yang akan datang, programmer pemula harus mengetahui kesalahan apa saja yang harus dihindari.

G2Academy telah mengumpulkan 5 Kesalahan yang Wajib Dihindari oleh Programmer Pemula. Mari simak ulasannya!

5 Kesalahan yang Wajib Dihindari Programmer Pemula

 

1. Memiliki Gaya Penulisan yang Tidak Konsisten

 

[/et_pb_text][et_pb_image alt=”kesalahan programmer pemula” title_text=”2-kesalahan-programmer-pemula” align=”center” _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” width=”100%” hover_enabled=”0″ box_shadow_style=”preset1″ global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” src=”https://wordpress.g2academy.co/wp-content/uploads/2022/08/2-kesalahan-programmer-pemula.gif” sticky_enabled=”0″][/et_pb_image][et_pb_text _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” text_font=”Montserrat||||||||” custom_padding=”||11px|||” hover_enabled=”0″ inline_fonts=”Montserrat,Montserrat Alternates,Montez” global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” sticky_enabled=”0″]

Seorang programmer harus bisa menuangkan isi pikiran mereka ke dalam tulisan atau ke dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh komputer.

Pada dasarnya, menulis kode itu terserah programmer-nya saja. Artinya seorang programmer bebas mau menulis kode dengan gaya apa saja. Namun biasanya, programmer pemula menulis bahasa pemrograman dengan berantakan atau tidak tertata dengan baik dan tidak konsisten. Sehingga sulit dibaca dan berpotensi besar menghasilkan bug atau error.

Berikut beberapa contoh kesalahan programmer pemula dalam penulisan kode:

Penggunaan Tab (Indentation) yang Tidak Konsisten

Biasanya programmer pemula sangat jarang memperhatikan hal ini. Padahal penggunaan tab (indentation) yang baik dalam coding itu sangat dibutuhkan.

Penggunaan tab (indentation) harus konsisten dan setiap blok kode harus diberikan tab (indentation) untuk membedakan antara kode di dalam blok dan di luar blok.

Tidak Konsisten Terhadap Baris Baru

Kesalahan ini juga sering terjadi oleh programmer pemula. Terkadang antara satu baris kode dengan baris kode yang lainnya terdapat lebih dari satu baris baru. Terlalu banyak baris baru membuat kode menjadi terlihat tidak rapi dan berpotensi menghasilkan bug yang sulit diperbaiki.

Tidak Memperhatikan Aturan Penamaan Variabel atau Object

Pemberian nama variabel atau object sebenarnya bebas-bebas saja oleh programmer. Akan tetapi alangkah lebih baik jika programmer memiliki standar penulisan nama variable atau object sehingga tidak membingungkan.

Misalnya nama variabel mengikuti standar CamelCase, nama variable diawali dengan huruf kecil, nama variabel tidak boleh mengandung angka dan lain-lain.

Pemberian Nama Variabel atau Object yang Tidak Sesuai dengan Tujuannya

Pemberian nama variabel, fungsi, object atau lainnya harus sesuai dengan tujuan dari variabel tersebut. Misalnya kita ingin membuat variabel untuk menampung nilai total dari data, maka berilah nama variabel yang baik yaitu “total”, agar orang lain yang membaca kode tersebut mudah memahaminya.

Penulisan nama variable yang baik dan jelas juga akan memudahkan kita ketika membaca kode tersebut di kemudian hari.

Berbeda jika kita memberi nama variable untuk nilai total dengan “tl” atau “t”, maka pemberian nama seperti ini akan menyulitkan kita atau orang lain dalam memahami maksud variabel tersebut.

Jarang Memberikan Komentar Pada Kode

Ini merupakan kesalahan yang paling sering terjadi oleh programmer pemula. Beberapa programmer pemula seringkali malas memberikan komentar pada kode yang mereka buat.

Mereka lebih fokus pada kode itu sendiri daripada memberikan komentar. Konsisten dalam memberikan komentar pada kode merupakan langkah yang baik sebagai pengingat maksud dari kode tersebut.

Memberikan komentar pada baris kode merupakan hal yang penting karena akan memudahkan orang lain memahami kode yang kita buat. Begitu juga jika suatu saat kita perlu menelaah kembali kode-kode tersebut.

Kita tidak perlu bersusah payah lagi menelusuri maksud dari kode tersebut yang tentu saja akan banyak membuang waktu. Cukup dengan memberikan komentar singkat, maka siapa pun akan bisa memahami maksud dari kode tersebut.

 

2. Menulis Kode Tanpa Perencanaan

[/et_pb_text][et_pb_image alt=”kesalahan programmer pemula” title_text=”3-kesalahan-programmer-pemula” _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” src=”https://wordpress.g2academy.co/wp-content/uploads/2022/08/3-kesalahan-programmer-pemula.gif” sticky_enabled=”0″][/et_pb_image][et_pb_text admin_label=”Text” _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” text_font=”Montserrat||||||||” custom_padding=”7px||11px|||” hover_enabled=”0″ inline_fonts=”Montserrat,Montserrat Alternates,Montez” global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” sticky_enabled=”0″]

Biasanya ketika programmer pemula diberi sebuah masalah, mereka akan langsung melakukan coding tanpa melakukan perencanaan mengenai kode yang akan mereka buat.

Kode yang dibuat tanpa perencanaan biasanya tidak terstruktur dengan baik, atau bisa dibilang asal running saja.

Berikut langkah-langkah untuk merencanakan coding yang baik:

Identifikasi Masalah dan Kebutuhan

Seorang programmer harus bisa mengidentifikasikan masalah dengan baik. Mencakup apa saja masalah yang ingin diselesaikan dan apa saja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Desain Program

Setelah masalah dan kebutuhan diidentifikasi dengan jelas, maka programmer bisa mulai mendesain program solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sampai tahap ini programmer belum mulai melakukan coding, hanya mendesain solusi yang akan ia buat dalam bentuk program (coding).

Desain Tatap Muka

Jika program yang akan dibuat membutuhkan sebuah tatap muka (user interface), programmer pemula bisa melakukan desain tatap muka terlebih dahulu. Pada tahap ini, programmer bisa mulai mendesain bagaimana tampilan utamanya, tampilan menu, navigasi dan yang lainnya.

Testing

Testing dilakukan untuk menjamin bahwa program yang dibuat sudah menyelesaikan masalah. Dengan adanya test, maka error atau bug akan bisa diminimalisir.

 

3.  Tidak Melakukan Validasi Terhadap Input User

[/et_pb_text][et_pb_image alt=”kesalahan programmer pemula” title_text=”4-kesalahan-programmer-pemula” _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” src=”https://wordpress.g2academy.co/wp-content/uploads/2022/08/4-kesalahan-programmer-pemula.gif” sticky_enabled=”0″][/et_pb_image][et_pb_blurb title=”You might be interested in reading this:” content_max_width=”967px” _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” header_font=”Montserrat|600|||||||” body_font=”Montserrat||||||||” width=”100%” custom_padding=”21px|10px|12px|9px|false|false” animation_style=”zoom” hover_enabled=”0″ border_width_all=”3px” border_color_all=”#e09900″ border_width_top=”5px” border_style_top=”dashed” box_shadow_style=”preset1″ box_shadow_color=”rgba(0,0,0,0.4)” global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” sticky_enabled=”0″]

3 Framework JavaScript Terbaik Untuk Dipelajari

5 Skill Wajib Dikuasai Data Scientist

[/et_pb_blurb][et_pb_text _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” sticky_enabled=”0″]

Tidak melakukan validasi terhadap input user merupakan faktor yang seringkali menyebabkan program error. Sebaiknya setiap input-an dari user selalu gunakan validasi karena user belum tentu melakukan input seperti yang programmer harapkan.

Seringkali user melakukan input asal-asalan. Dengan adanya validasi, akan memudahkan user dalam memahami error akibat salah input.

Jika program tidak ada validasi, maka user yang salah input akan kebingungan mengenai error yang muncul.

 

 4. Terlalu Mengandalkan Tutorial

[/et_pb_text][et_pb_image alt=”kesalahan programmer pemula” title_text=”5-kesalahan-programmer-pemula” _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” src=”https://wordpress.g2academy.co/wp-content/uploads/2022/08/5-kesalahan-programmer-pemula.gif” sticky_enabled=”0″][/et_pb_image][et_pb_text _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” sticky_enabled=”0″]

Beberapa programmer pemula biasanya terlalu mengandalkan tutorial di Google atau di Youtube. Bukan berarti tidak boleh, namun biasanya ketika di kemudian hari ia membuat program lain dengan logika yang berbeda, ia pasti akan kesulitan membuat program tersebut.

Jika programmer hanya mengandalkan tutorial, tentu ia akan kesulitan dalam memahami logika, alur dan kerangka berpikir di balik sebuah proses pemrograman.

Ia tidak bisa tahu mengapa kodingannya bisa begini dan begitu, mengapa sebuah kode bisa berfungsi atau tidak berfungsi.

Jadi jika kamu benar-benar ingin menjadi seorang programmer yang profesional, sebaiknya tidak hanya mengandalkan tutorial, kamu harus belajar dengan serius dengan guru atau instruktur yang ahli dalam pemrograman.

Kamu bisa mengikuti kursus atau bootcamp pemrograman online dengan waktu yang singkat namun tepat sasaran. Kalau kamu bingung mencari tempat kursus, kamu bisa mengikuti Bootcamp di G2Academy. Kamu bisa belajar dengan instruktur yang handal dan berpengalaman serta mendapatkan berbagai macam benefit lainnya lho!

 

5.  Tidak Melakukan Backup Pekerjaan Secara Berkala

[/et_pb_text][et_pb_image alt=”kesalahan programmer pemula” title_text=”6-kesalahan-programmer-pemula” _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” src=”https://wordpress.g2academy.co/wp-content/uploads/2022/08/6-kesalahan-programmer-pemula.gif” sticky_enabled=”0″][/et_pb_image][et_pb_text _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” sticky_enabled=”0″]

Kesalahan terakhir yang wajib dihindari oleh programmer pemula adalah tidak melakukan backup pekerjaan secara berkala. Ini merupakan kesalahan yang paling fatal.

Apapun bisa terjadi dengan laptop atau komputer yang digunakan oleh programmer. Jadi pastikan untuk selalu melakukan backup pekerjaan secara berkala.

Masalah yang sering terjadi adalah harddisk crash, laptop rusak atau bahkan hilang. Jika sudah begitu maka programmer harus mengulang pekerjaannya dari awal yang mungkin sudah ribuan baris kode.

Bayangkan betapa susahnya jika harus mengulang semua pekerjaan dari awal. Maka sebelum itu terjadi, sebaiknya lakukan backup pekerjaan secara berkala.

Lakukanlah backup di cloud, atau bisa juga menggunakan repository git seperti Bitbucket atau Gitlab.

 

Itulah 5 kesalahan programmer pemula yang sering ditemukan. Meskipun kesalahan adalah hal yang wajar, tapi sebisa mungkin harus kita minimalisir. Agar menjadi pemula yang tidak salah arah, ikuti terus tips-tips dari G2Academy ya!

 

[/et_pb_text][et_pb_cta title=”Sudah siap menjadi talenta digital terbaik di Indonesia?” button_url=”https://www.g2academy.co/programs?utm_source=Blog+Post&utm_medium=Article&utm_campaign=5_kesalahan_programmer_pemula” url_new_window=”on” button_text=”Lihat di website!” _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” background_color_gradient_start=”#ad61e8″ background_color_gradient_end=”#e0c58b” custom_button=”on” button_text_color=”#FFFFFF” button_border_color=”#FFFFFF” button_icon=”E||divi||400″ animation_style=”slide” hover_enabled=”0″ box_shadow_style=”preset1″ global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” sticky_enabled=”0″]

 

Ayo kenali program-program G2Academy lebih dalam!

[/et_pb_cta][et_pb_text _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ inline_fonts=”Montserrat” global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout” sticky_enabled=”0″]

Referensi:

https://blog.gamatechno.com/tips-programmer-pemula/
https://blog.rumahcoding.co.id/10-kesalahan-yang-paling-banyak-dilakukan-oleh-programmer-pemula-bagian-1/
https://blog.rumahcoding.co.id/10-kesalahan-yang-paling-banyak-dilakukan-oleh-programmer-pemula-bagian-2/
https://qatros.com/blog/blog-technology-1/post/kesalahan-yang-wajib-dihindari-oleh-programmer-pemula-77
https://ifabulacademy.com/5-kesalahan-programmer-pemula-yang-wajib-dihindari/

[/et_pb_text][et_pb_text _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” inline_fonts=”Montserrat” global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout”]

Writen by: Fitri Rachmawati

Edited by: Santi Putri

 

 

[/et_pb_text][et_pb_comments admin_label=”What is your thought?” _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” header_level=”h2″ header_font=”Montserrat||||||||” header_font_size=”22px” custom_button=”on” button_text_color=”#e09900″ button_font=”Montserrat||||||||” button_icon=”||divi||400″ box_shadow_style_fields=”preset1″ global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”et_body_layout”][/et_pb_comments][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Posted

in

by

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments