Blog – G2Academy

G2Academy's Blog

Your go-to source for all things tech and innovation!

Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah & Tingkat Tinggi

Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah & Tingkat Tinggi – Pernahkah kamu mendengar istilah Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi (Programming Language High Level) dan Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah (Programming Language Low Level)? Bahasa pemrograman tingkat tinggi dan tingkat rendah merupakan kategori atau jenis dari bahasa pemrograman.

Pada artikel ini kita akan membahas apa sih maksud dari kata “tingkat tinggi” maupun “tingkat rendah”, dan mengapa kategori bahasa pemrograman ini bisa sangat berdampak besar terhadap programmer. Dan bagaimana perbedaan bahasa pemrograman tingkat tinggi dan tingkat rendah?

Sebelum kita membahas lebih lanjut, ada baiknya kamu mengetahui dulu bahasa pemrograman itu sendiri. Yuk kita kenalan dengan bahasa pemrograman terlebih dahulu!

“Bahasa” secara umum adalah alat komunikasi untuk berbagi ataupun memberikan informasi, opini ataupun ide. Sedangkan “Bahasa Pemrograman” adalah bahasa komputer yang digunakan oleh developer aplikasi/programmer untuk berkomunikasi dengan komputer, dimana bahasa pemrograman merupakan kumpulan-kumpulan instruksi komputer untuk melakukan tugas tertentu.

Bahasa Pemrograman (seperti Java, C++, Python, JavaScript, Go, dll) digunakan untuk membuat aplikasi perangkat lunak seperti aplikasi desktop, aplikasi web maupun aplikasi mobile. Dalam dunia pemrograman, terdapat beberapa tingkatan bahasa pemrograman, yaitu Bahasa pemrograman tingkat rendah dan tinggi.

Mari kita telusuri satu persatu dalam artikel ini!

Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah

Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah & Tingkat Tinggi

Bahasa pemrograman tingkat rendah merupakan bahasa pemrograman yang disebut juga bahasa mesin karena kode komputer ditulis dengan binary atau kode mesin sehingga lebih sulit dipahami oleh manusia.

Keuntungan dari bahasa pemrograman tingkat rendah adalah prosesor komputer langsung memproses kode-kode yang ditulis tanpa perlu bantuan interpreter atau compiler.

Contoh dari bahasa pemrograman tingkat rendah adalah bahasa pemrograman generasi pertama dan generasi kedua, yaitu:

  • Machine Language 

Machine Language atau Bahasa Mesin disebut-sebut sebagai generasi pertama dari bahasa pemrograman. Terdiri dari kumpulan angka 0 dan 1 yang dikenal dengan biner (binary) code. Setiap urutan instruksi biner melakukan tugas tertentu dan setiap kode mesin bisa saja berbeda urutan binernya di komputer lainnya.

Contoh dari biner: 0011 110110 001001  

Dimana 4 angka pertama disebut operation code seperti tambah, kurang, pindah, dll. 6 angka selanjutnya disebut dengan operands yang bisa berupa angka, alamat memori, dll

  • Assembly 

Assembly muncul sebagai generasi kedua bahasa pemrograman dimana Assembly menggunakan teknik mnemonics dan keyword yang pendek.

Contoh dari Assembly: ADD 20,50

ADD merupakan mnemonic untuk menambahkan

Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi

Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah & Tingkat Tinggi

Disebut bahasa pemrograman tingkat tinggi karena kode/syntax bahasa pemrograman ini lebih mudah dipahami dan digunakan oleh manusia. Dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi, programmer saat ingin berkomunikasi dengan komputer tidak perlu memiliki pengetahuan khusus terhadap perangkat keras atau prosesor sebuah komputer dimana aplikasi program akan dijalankan.

Bahasa pemrograman tingkat tinggi karena lebih dekat dengan bahasa manusia maka untuk komputer mengerti dibutuhkan interpreter atau compiler.

Bahasa pemrograman generasi ke-3 keatas merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi.

  • Generasi ke-3 (3GL)

Bahasa pemrograman generasi ketiga muncul sekitar akhir tahun 1950an atau awal 1960an. 3GL disebut juga dengan bahasa procedural.  Bahasa pemrograman pada generasi ini seperti Ada, BASIC, COBOL, Fortran, Pascal, C, C++, Visual Basic, Java, JavaScript.

  • Generasi ke-4 (4GL)

Bahasa pemrograman generasi ke-4 disebut juga bahasa non-procedural yang muncul sekitar tahun 1980-1990an. Bahasa 4GL lebih fokus kepada manajemen data(database), pembuatan report, optimasi, Web, dll. Bahasa pada generasi ini seperti SQL, Python, Perl, Ruby, PHP.  

  • Generasi ke-5 (5GL)

Bahasa pemrograman generasi ke-5 sangat memudahkan manusia dalam pengimplementasian membuat sebuah program, bagaimana tidak pada beberapa kasus ketika programmer typo atau mengubah urutan dalam menuliskan kode sintaks perintah akan mendapatkan output yang serupa ketika menuliskan kode dengan benar.

Hal ini karena 5GL dibuat berdasarkan AI (artificial intelligence), dimana bahasa-bahasa pemrograman pada generasi ini akan secara otomatis menyelesaikan masalah dengan fitur seperti penyelesaian kode otomatis, prediksi kode, dan koreksi sintaks.

Contoh bahasa pemrograman pada generasi ini adalah Prolog, OPS5, LISP dan Mercury

  • Generasi ke-6

Sebenarnya bahasa pemrograman generasi ke-6 masih menjadi perdebatan, banyak pihak yang menganggap generasi ini masih termasuk generasi ke-5 karena masih berbasis AI untuk membangunnya. 

Namun diluar perdebatan tersebut, bahasa pemrograman generasi ini disinyalir berfokus pada visual programming, dimana para developer hanya perlu melakukan drag & drop interface ataupun komponen untuk membuat sebuah program atau sangat dikenal dengan sebutan No Code Development

Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah & Tingkat Tinggi

Pemahaman tentang berbagai tingkatan bahasa pemrograman, termasuk tingkat rendah dan tinggi, merupakan langkah krusial dalam menguasai ilmu programming. Bahasa pemrograman tingkat rendah, seperti bahasa mesin, memang lebih sulit dipahami oleh manusia karena menggunakan kode binary atau kode mesin.

Namun, tidak perlu khawatir, karena G2Academy menyediakan kelas-kelas yang dirancang secara khusus untuk membantu kamu menguasai berbagai bahasa pemrograman, termasuk bahasa pemrograman tingkat tinggi yang lebih mudah dipahami. G2Academy memiliki berbagai pilihan kelas untuk membantu mengasah skill programmingmu, mulai dari fullstack bootcamp hingga short courses.

Fullstack bootcamp adalah pilihan yang ideal jika kamu ingin mempelajari keseluruhan proses pengembangan perangkat lunak, termasuk front-end maupun back-end. Dalam bootcamp ini, kamu akan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang bahasa pemrograman, framework, serta alat-alat yang diperlukan untuk menjadi seorang fullstack developer yang kompeten. Kamu bisa ikuti Fullstack Web and Mobile Development untuk mempelajarinya secara langsung.

Selain itu, G2Academy juga menawarkan short courses yang berfokus pada topik-topik tertentu dalam programming. Ini memberikan kesempatan bagi kamu untuk memperdalam pemahamanmu di bidang tertentu, seperti web development, mobile app development, data science, dan lain sebagainya. Short courses ini dapat diambil secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan dan minatmu. Info selengkapnya bisa kamu cek di Short Courses G2Academy.

Apapun pilihanmu, G2Academy memiliki instruktur yang berpengalaman dan kurikulum yang terstruktur dengan baik. Dengan memanfaatkan kesempatan ini, kamu dapat meningkatkan kemampuan programmingmu, mendapatkan pengalaman praktis, serta mendapatkan sertifikasi yang diakui di industri.

Yuk segera ikuti Open Day G2Academy untuk persiapkan dirimu jadi programmer handal incaran perusahaan besar!

Temukan berbagai solusi pembelajaran teknologi hanya di G2Academy!

Writen by: Irsyah Mardiah

Edited by: Shelly Tiffani & Kibar Mahardhika