Blog – G2Academy

G2Academy's Blog

Your go-to source for all things tech and innovation!

big data

Big Data: Konsep, Jenis, Fungsi, Karakteristik, dan Dampak Pada Bisnis – Menukil dari Data Reportal bahwa saat ini pengguna internet mencapai 5,07 miliar dari total populasi dunia. 4,74 miliar diantaranya adalah pengguna media sosial. Ini berarti ada banyak sekali data yang dikumpulkan setiap harinya di dunia maya, mulai dari data berupa text, suara, foto, maupun data video yang dikirim melalui Whatsapp, Facebook, Twitter, Instagram, dan sosial media lainnya. Kemudian berdasarkan data Youtube, ada 300 jam video yang diunggah setiap menitnya. Belum lagi data dari ecommerce, website, dan masih banyak lagi sumber data yang terus bertambah setiap hari bahkan setiap detiknya. Jumlah data yang sangat besar tersebut disebut dengan Big Data, yang mana menggambarkan volume data yang sangat besar, kompleks dan sulit untuk dikelola, baik data yang terstruktur maupun data yang tidak terstruktur.

Istilah big data pertama kali diperkenalkan oleh Doug Laney pada sekitar tahun 2000-an. Lalu dalam kurun waktu yang cukup singkat,  kemudian banyak diadopsi oleh perusahaan besar seperti Apple, Microsoft, Netflix, Amazon dan masih banyak lagi. Perusahaan di Indonesia yang mengadopsi teknologi ini diantaranya adalah Traveloka, Telkomsel, Gojek dan lain-lain.

Lalu bagaimana sebetulnya konsep Big Data itu? Apa saja jenis, fungsi, karakteristik, dan dampaknya pada bisnis? Mari kita simak lebih lanjut ulasannya!

aws corporate

Konsep Big Data

Big data

Konsep dari big data yaitu mengumpulkan seluruh data yang dihasilkan, lalu mengolahnya dengan cara yang tepat agar dapat menghasilkan sebuah nilai dan keputusan yang tepat dan sesuai harapan. Ada tiga macam konsep, yaitu:

a. Integrasi Data

Integrasi data adalah suatu proses pengumpulan seluruh data yang telah dibuat hingga menjadi big data. Seluruh data tersebut akan tercatat pada sistem untuk kemudian masuk ke proses selanjutnya.

Contohnya ketika pelaku bisnis mengumpulkan data pada website atau aplikasi toko online, mulai dari data pendaftaran akun baru, daftar keranjang, daftar wishlist, pembayaran dan lain sebagainya.

b. Pengolahan Data

Seluruh data yang dihasilkan dan dikumpulkan harus bisa dikelola dengan tepat, baik pada saat proses penyimpanan maupun pada saat data akan diakses kembali. Oleh karena itu, dalam proses penyimpanan membutuhkan ruang penyimpanan yang besar serta dapat diakses kembali kapan saja dan di mana saja.

Biasanya, untuk memenuhi kebutuhan aktivitas data bagi suatu perusahaan, perusahaan akan memilih penggunaan website dengan layanan hosting yang sesuai. Nantinya, data pada website tersebut akan dipilah dan dikumpulkan ke dalam sistem penyimpanan agar mudah ditemukan pada saat membutuhkannya.

c. Analisis Data

Setelah seluruh data dikumpulkan dan disimpan, selanjutnya data akan dikelompokkan sesuai jenisnya untuk dapat digunakan sebagai kebutuhan analisis data. Data tersebut akan diamati dan ditelaah untuk kemudian dapat diambil keputusan.

Misalnya riwayat belanja toko online, data ini bisa menjadi informasi seperti produk apa saja yang banyak dicari dan layak ditawarkan ketika konsumen tersebut sedang berbelanja. Dengan begitu, produk yang akan ditawarkan menjadi relevan dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen tersebut.

Jenis Big Data

big data

Jenisnya terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Data Terstruktur

Data terstruktur artinya data yang dapat disimpan, diambil dan diproses dalam format yang tetap. Jenis data ini disimpan dalam bentuk tabel beserta baris dan kolomnya yang normalnya akan disimpan ke dalam format excel atau spreadsheet.

Tujuan disimpan ke excel atau spreadsheet adalah agar informasi pada data menjadi lebih terorganisir dan bisa dengan mudah diakses dari database menggunakan algoritma mesin pencari sederhana.

Ada beberapa contoh data terstruktur yaitu data penjualan pada suatu perusahaan, data sensor, data karyawan dalam database perusahaan berikut dengan detail yang terstruktur seperti detail profil karyawan, posisi pekerjaan, gaji, dan lain sebagainya yang ditampilkan secara terorganisir.

2. Data Semi Terstruktur

Data semi terstruktur adalah jenis data yang dimasukkan ke dalam sebuah tabel, tetapi skemanya berbeda dengan tabel biasa yang hanya terdiri dari baris dan kolom.

Data semi terstruktur mempunyai format data terstruktur dan data tidak terstruktur. Meski belum diklasifikasi oleh database atau repository tertentu, data ini memiliki informasi yang penting.

Beberapa contoh data semi terstruktur yaitu data dalam bentuk file xml, file csv, dan file json.

3. Data Tidak Terstruktur

Data tidak terstruktur merupakan jenis data yang bentuknya tidak dikenali dan harus disimpan dengan format khusus karena tidak punya struktur data yang spesifik seperti jenis data terstruktur.

Data mentah dari jenis data ini hanya bisa menghasilkan nilai setelah diolah dan dianalisa. Namun menyimpan data jenis ini cukup rumit karena perlu menggunakan sistem penyimpanan yang memadai seperti database NoSQL (MongoDB dan CouchDB).

Ada beberapa contoh jenis data tidak terstruktur seperti data teks, suara, gambar atau foto, dan video. Kemudian bisa juga dalam bentuk kontrak, keluhan pelanggan atau email internal.

Beragam contoh dari data tidak terstruktur juga bisa ditemukan dalam media sosial seperti feeds, likes, followers, komentar dan data klik di setiap aktivitas pada akun media sosial.

Fungsi Big Data

Big Data

Ada beberapa fungsi, antara lain:

1. Menemukan Masalah dan Penyebabnya Secara Real Time

Dengan menggunakan big data, kita dapat melakukan analisis penyebab terjadinya suatu masalah pada sistem yang berjalan.
Setelah penyebab masalah diketahui dengan pasti, maka selanjutnya lakukan evaluasi agar penyebab masalah tersebut dapat dihindari di lain waktu. Selain itu juga mampu mengurangi kemungkinan terjadinya kekeliruan dalam proses penyimpanan data. Fungsi ini tidak bisa kita temukan jika kita masih menggunakan database gaya lama.

2. Mengambil Keputusan yang Tepat

Ketika mulai diterapkan, biasanya akan terhubung dengan smart device dan sistem seperti IoT (Internet of Things) dan AI (Artificial Intelligence). Fungsinya yaitu untuk melakukan penyimpanan data dan penyampaian data untuk sebuah kegiatan bisnis tertentu, misalnya untuk penerapan pada smart city.

Big data akan melakukan penyimpanan dan penyampaian data yang dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan. Sedangkan IoT dan AI akan menjadi pihak yang menjalankan seluruh kegiatan yang ada pada smart city tersebut.

3. Mendeteksi Sesuatu yang Tidak Wajar atau Anomali dalam Bisnis

Gangguan teknis dan non teknis bisa saja terjadi pada suatu bisnis. Adanya big data dapat mendeteksi anomali atau aktivitas yang tidak wajar pada aktivitas bisnis dengan cepat dan tepat. Selain itu juga dapat membantu membuat perencanaan dan memberikan beberapa opsi untuk mengurangi anomali tersebut serta melakukan proyeksi bisnis yang lebih mudah dan luas.

4. Lebih Hemat Biaya dan Waktu

Fungsi lainnya dari big data adalah membantu memangkas beban biaya agar menjadi lebih hemat. Selain itu juga akan membuat penggunaan waktu menjadi lebih singkat dan sangat efisien karena proses pengiriman data yang sangat cepat.

Karakteristik Big Data

stocks graph

Pada awalnya big data memiliki karakter dasar 3V yaitu Volume, Velocity, dan Variety. Namun pada perkembangannya, karakter big data ditambahkan lagi dengan Value dan Veracity, sehingga saat ini dikenal memiliki karakter dasar 5V. Berikut penjelasan dari masing-masing karakternya:

1. Volume

Big data memiliki jumlah dan volume yang sangat besar dan terkadang tidak terstruktur. Contohnya pada feed Instagram, feed Twitter, feed Facebook, data chat dan status Whatsapp, alur klik user pada halaman website, dan masih banyak lagi. Arus dari data-data tersebut bisa berukuran hingga ribuan Terabyte (TB) per detiknya.

2. Velocity (Kecepatan)

Kecepatan transfer data sangat berpengaruh dalam proses pengiriman data dengan stabil dan efektif. Big data memiliki kecepatan yang memungkinkan dapat diterima secara real time sehingga dapat langsung digunakan pada detik itu juga. Sejak era cloud computing berkembang beberapa tahun terakhir, pengguna internet sudah merasakan fasilitas kecepatan akses data ini.

3. Variety

Karakter big data variety merupakan sekumpulan data yang bervariasi di setiap platform. Ragam data dikelompokkan dalam data terstruktur, data semi terstruktur dan data tidak terstruktur. Contohnya ada pada media sosial yang menampilkan banyak macam data, mulai dari text, foto, video, formulir, hingga filter-filter unggulan. Dalam dunia bisnis, data juga beragam bentuknya seperti dokumen, tabel, dan sebagainya.

4. Veracity

Veracity merupakan karakter big data terkait keakuratan data dalam memproses sebuah program. Bayangkan jika banyak data tidak memiliki tingkat akurasi yang tinggi, maka tentu akan menyebabkan error dan dampak yang sangat signifikan. Contohnya ada pada penerapan nama akun di sosial media seperti Facebook, Instagram, Twitter dan sebagainya.

5. Value

Value bisa diartikan sebagai big data yang telah diolah memiliki makna dan manfaat bagi pengguna. Contohnya pada Instagram Stories yang telah digunakan oleh 500 juta penggunanya per hari (dilansir dari Hootsuite). Itu berarti fitur tersebut cukup berpengaruh dan memiliki value tersendiri.

Dampak Big Data Pada Bisnis

woman showing data

Beberapa perusahaan telah berhasil meningkatkan bisnis mereka dengan memanfaatkan big data dengan penggunaan data yang sesuai dan diolah dengan cara yang tepat. Ada beberapa dampak, diantaranya:

1. Mengetahui dan Mengenal Pelanggan dengan Lebih Baik

Setiap bisnis pasti membutuhkan pelanggan. Dengan menerapkan big data, kita dapat mengumpulkan seluruh informasi dari pelanggan yang menggunakan produk pada bisnis kita. Kumpulan informasi tersebut dapat dijadikan acuan bagi kita untuk memahami pelanggan, sehingga kita bisa lebih baik lagi dalam menyediakan atau merekomendasikan produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.

Dari data yang terkumpul, kita dapat melihat fakta yang terjadi di lapangan, bagaimana kecenderungan dari pelanggan kita, serta perilaku dan aktivitas apa saja yang mereka lakukan.

Sebuah fakta yang nyata dan bukan hanya sebuah asumsi yang kita buat sendiri berdasarkan perkiraan kita semata. Karena terkadang dari hasil pengamatan ataupun melalui sebuah kuesioner yang dibagikan ke pelanggan, bisa jadi tidak mereka jawab dengan benar dan jujur 100%.

Namun dengan big data, kita akan mendapatkan data yang lebih akurat dari perilaku dan aktivitas pelanggan kita. Tentunya proses yang dilakukan juga akan lebih cepat.

2. Membangun Strategi Marketing yang Lebih Efektif

Dengan seluruh data pelanggan yang kita miliki dari big data, tentunya kita tidak akan sulit untuk membangun sebuah strategi marketing yang efektif dan menjangkau setiap pelanggan sesuai dengan market kita.

Menggunakan strategi marketing yang tepat, akan menghindarkan kita dari adanya penyusutan pangsa pasar yang diakibatkan oleh hubungan yang belum terbangun secara sempurna dengan pelanggan kita.

Terbangunnya hubungan dan kepercayaan pelanggan pada bisnis yang kita jalankan, juga akan mempengaruhi faktor penyebab risiko yang akan mulai berkurang seiring dengan penerapan strategi yang tepat tersebut. Selain itu, strategi yang tepat dan efektif juga akan meningkatkan income pada bisnis yang kita jalankan.

3. Mengembangkan Produk dan Meningkatkan Inovasi E-commerce

Inovasi menjadi sebuah kewajiban yang perlu dilakukan oleh pelaku bisnis. Inovasi yang dilakukan tentu saja untuk membuat bisnis tetap berjalan dengan fleksibel dalam mengikuti perubahan trend yang ada.

Dengan melakukan analisis data pada big data, pelaku bisnis dapat melihat aktivitas dan kecenderungan pelanggannya. Sehingga pelaku bisnis dapat memanfaatkan hal tersebut untuk mengembangkan produk atau membuat inovasi baru yang lebih tepat sasaran.

Sebagai contoh adalah adanya inovasi dalam pemberian bonus. Pemberian bonus tersebut dapat berupa cashback, potongan harga, flash sale hingga kuis atau game menarik yang dilakukan secara rutin oleh pelaku bisnis. Dengan begitu pelanggan akan terikat dan tetap loyal dengan produk kita. Menggunakan inovasi tersebut juga dapat memberi gambaran tentang kondisi pasar kedepannya.

4. Keamanan Data

Big data tidak hanya digunakan untuk mengumpulkan dan mengelola data dalam meningkatkan bisnis, tetapi juga dapat membantu mengetahui keamanan data seperti ancaman bisnis, termasuk serangan cyber.

Ketika kita mulai mencurigai adanya kecurangan atau kerusakan dalam data kita, kita dapat memperkuat bisnis kita dengan sesegera mungkin sebelum peretas atau pesaing kita benar-benar menyerang data kita.

Temukan berbagai solusi kebutuhan teknologi hanya di G2Academy!

Writen by: Fitri Rachmawati

Edited by: Santi Putri & Kibar Mahardhika