Blog – G2Academy

G2Academy's Blog

Your go-to source for all things tech and innovation!

usability testing

Mengenal Usability Testing – Dalam mendesain sebuah produk yakni aplikasi (baik aplikasi berbasis desktop, website maupun mobile), seorang UX Designer tidak boleh melewatkan tahapan usability testing. Mengapa demikian? Karena usability testing berguna untuk mengetahui kualitas desain produk dan untuk menciptakan user experience yang baik sehingga pengguna akan lebih memahami cara menggunakan produk tersebut.

Untuk lebih mengenal Usability Testing, pada artikel ini G2Academy akan membahas Pengertian, Perbedaan Usability Testing dengan User Testing, Tujuan dan Manfaat, Metode serta Langkah-Langkah Usability Testing!

Bootcamp web & mobile development

Mengenal Usability Testing: Apa itu, Jenis, Manfaat, Metode & Langkah-langkah

Pengertian Usability Testing

usability testing

Usability testing merupakan salah satu metode yang berguna untuk mengevaluasi UX (user experience) terhadap produk dengan melakukan pengujian kepada beberapa pengguna atau konsumen.

Metode ini merupakan cara yang tepat bagi UX Designer dalam menentukan apakah suatu produk sudah mudah digunakan oleh pengguna atau belum.

Usability testing dapat dilakukan secara berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan pengembangan produk. Dalam proses ini, pengguna yang melakukan uji coba produk akan diwawancarai terkait pengalaman mereka selama menggunakan produk tersebut.

Proses ini penting dilakukan agar nantinya pengguna yang bukan peserta uji coba (real customers) tidak kebingungan dengan cara kerja produk perusahaan, serta memiliki user experience yang baik dan menyenangkan.

Perbedaan Usability Testing dengan User Testing

usability testing

Usability Testing dan User Testing merupakan metode testing sebuah aplikasi, baik aplikasi berbasis desktop, website maupun mobile. Meski terdengar hampir mirip namun sesungguhnya kedua metode tersebut jauh berbeda.

Perbedaan yang paling terlihat adalah dari sisi tujuannya. Usability Testing bertujuan untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibuat sudah dapat digunakan oleh pengguna dengan mudah, sedangkan User Testing bertujuan untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Tujuan dan Manfaat Usability Testing

usability testing

Usability testing memungkinkan tim desain dan tim pengembang produk dapat mengidentifikasi masalah sebelum produk di-coding. Masalah tersebut bisa diidentifikasi dan diperbaiki, sehingga akan semakin hemat budget, waktu dan tenaga.

Tujuan lain dari usability testing adalah untuk meningkatkan kualitas desain, serta mempelajari tentang perilaku dan preferensi pengguna atau konsumen.

Selain bisa menghemat budget, waktu dan tenaga, usability memiliki beberapa manfaat lainnya, yaitu:

1. Membantu menyelesaikan masalah internal perusahaan

Di dalam sebuah tim akan banyak memiliki ide dan gagasan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Hal ini sulit untuk menentukan mana yang akan menjadi jalan keluar bagi permasalahan yang ada. Dengan melakukan usability testing, permasalahan yang ada akan lebih mudah diatasi dengan tepat dan efektif. Mengapa demikian? Karena dengan usability testing, pemeriksaan akan lebih akurat, tidak bias, dan langsung berkaitan dengan pengalaman website.

2. Mengetahui Setiap Aktivitas Pengunjung

Dengan melakukan usability testing, dapat dipastikan bahwa segala aktivitas kunjungan pengguna dalam aplikasi akan terekam oleh sistem. Dengan metode ini perusahaan akan mengetahui traffic baik atau buruk dari kunjungan konsumen ke aplikasinya. Perusahaan harus mengecek apa yang salah dari aplikasinya dan melakukan berbagai cara agar aplikasinya padat pengunjung.

3. Mengecek Kekurangan Produk

Dengan melakukan usability testing akan memudahkan sebuah perusahaan untuk mengetahui kekurangan dan kesalahan yang terdapat pada produknya, sehingga biaya yang keluar untuk merancang produk tidak sia-sia. Maka dari itu dengan melakukan metode ini, perusahaan mampu mengetahui pada bagian apa konsumen akan merasa kesulitan untuk mengoperasikan produk perusahaan, sehingga mampu melakukan perbaikan yang akan memudahkan dan memberikan kesan yang baik kepada konsumen.

4. Strategi Mengembangkan Bisnis

Dengan usability testing maka user experience yang dialami pelanggan akan mendukung produk perusahaan terjual habis. Karena metode ini berguna untuk mengevaluasi user experience konsumen, sehingga jika konsumen merasa puas dan betah menggunakan produk atau website tersebut, tidak menutup kemungkinan konsumen tersebut akan menjadi loyal customers dan merekomendasikan produk perusahaan ke orang lain.

Metode Usability Testing

usability testing

Metode usability testing dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Moderated dan Unmoderated Testing

Moderated testing merupakan uji coba yang dilakukan secara langsung ataupun dilakukan dengan jarak jauh dengan waktu pengujian yang bersamaan. Peserta akan dijelaskan mengenai pengujian yang dilakukan dengan menjawab pertanyaan yang ada dan diberikan pertanyaan follow-up.

Sedangkan unmoderated testing merupakan uji coba yang dilakukan tanpa adanya pengawasan secara langsung dan peserta uji coba dapat melakukannya dengan menggunakan alat handphone atau komputernya di rumah masing-masing.

Jenis tes ini relatif lebih mudah dibanding moderated testing, namun pertanyaannya harus lebih detail dan spesifik karena akan lebih sulit untuk memberikan pertanyaan lanjutan.

2. Remote dan In-Person Testing

Remote testing adalah jenis tes yang dapat dilakukan dengan jarak jauh, bisa melalui internet maupun telepon.

Sedangkan in-person testing adalah jenis tes yang dilakukan oleh peserta dan peneliti secara tatap muka di satu tempat yang sama. Jenis tes ini mampu mendapatkan data yang lebih spesifik dan mendalam karena peneliti dapat melihat peserta secara langsung sehingga peneliti bisa menilai dari sisi lain juga seperti bahasa tubuh dan lain sebagainya.

3. Explorative Test, Assessment Research, dan Comparative Research

Explorative test merupakan jenis tes yang dilakukan dengan cara peserta menjalankan diskusi dan bebas memberikan opini mereka masing-masing. Informasi tersebut akan terkumpul pada tahapan product development. Pada tahap ini peneliti akan mengumpulkan ide untuk pengembangan produk, penambahan fitur baru. Peneliti juga dapat melihat peluang yang ada di pasar dan mengadakan lokakarya dengan berbagai jenis ide.

Assessment research merupakan jenis penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti penilaian dari peserta, termasuk kepuasan mereka, dan apakah mereka dapat menggunakan produk dengan mudah.

Melalui Assessment research, peneliti dapat mengetahui apakah desainnya telah sesuai dan mudah digunakan, sehingga peneliti dapat memperbaiki atau merevisi bagian yang terasa sulit oleh peserta.

Metode yang terakhir adalah comparative research. Comparative research merupakan jenis penelitian yang dilakukan dengan cara peserta membandingkan dua desain produk antara produk perusahaan dengan produk kompetitornya. Dengan comparative research, maka peneliti dapat memaksimalkan produknya menjadi jauh lebih baik dari produk kompetitor dan dapat bersaing di pasaran!

Langkah-Langkah Usability Testing

usability testing

1. Tentukan Bagian Aplikasi yang Akan Diuji

Untuk melakukan usability testing, pertama kamu perlu tentuin dulu bagian mana yang ingin kamu uji. Yang perlu dipertimbangkan adalah isi, fitur, desain dan hal-hal yang berhubungan serta menjadi kendala utama dari aplikasi.

2. Rancang Tugas yang Ingin Diuji Dalam Tes Uji Coba

Selanjutnya kamu bisa merancang tugas terkait hal apa saja yang ingin kamu uji dan apa saja ingin kamu tingkatkan lagi di aplikasi kamu.

3. Siapkan Prototipe atau Sampel Proyek

Penyiapan prototipe ini dilakukan mendekati proyek aktual. Nantinya setelah dilakukan tes uji coba akan diketahui kelebihan dan kekurangannya sehingga bisa terus direvisi hingga berkali-kali.

Meski hanya dalam bentuk prototipe, UX harus benar-benar diperhatikan mulai dari desain hingga copy dan micro copy. Jadi, pengguna akan benar-benar merasakan pengalaman memakai aplikasi yang sesungguhnya.

Beberapa orang sampai membuat beberapa prototipe yang berbeda-beda. Tujuannya untuk mengetahui kira-kira mana bagian website yang paling sesuai dan paling baik ketika dilakukan uji coba.

4. Tentukan Parameter Keberhasilan

Menentukan parameter keberhasilan uji coba adalah cara mengetahui apa saja yang sudah dan juga belum berhasil serta mana saja yang masih perlu diperbaiki sebagai upaya untuk penyempurnaan produk.

Ada 3 parameter yang dapat dijadikan fokus, yaitu:

  • Efektifitas, dilakukan untuk mengetahui seberapa mudah setiap pengguna dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
  • Efisiensi, dilakukan dalam beberapa lama waktu yang dibutuhkan pengguna untuk mencapai tujuan (output).
  • Kepuasan, seberapa tinggi tingkat kepuasan pengguna selama menggunakan website, berkaitan dengan user experience.

5. Siapkan Skenario Pengujian

Usability testing dilakukan dengan 3 elemen inti, yaitu:

  • Fasilitator
  • Tugas atau hal yang harus diselesaikan pengguna
  • Peserta / Pengguna

Fasilitator memberikan tugas kepada peserta. Saat peserta melakukan tugas-tugas ini, fasilitator mengamati perilaku peserta dan mendengarkan umpan balik dari peserta. Fasilitator juga dapat mengajukan beberapa pertanyaan lanjutan untuk mendapatkan hasil yang lebih detail dari peserta.

6. Tentukan Calon Peserta yang Akan Melakukan Uji Coba

Menentukan calon peserta ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, salah satunya adalah objektivitas yang akan mereka berikan saat melakukan penilaian.

Selain itu calon peserta tersebut juga harus bisa mewakili kriteria target pengguna kamu. Kamu juga bisa meminta bantuan para ahli dan peneliti untuk mengisi bagian peserta.

Oleh karena itu kamu perlu merancang suatu perintah dan fitur sesuai dengan standar pengguna asli agar tujuan bisa tercapai dengan baik.

7. Mulai Tahap Pengujian

Langkah selanjutnya kamu bisa mulai untuk melakukan tahap pengujian. Berikan instruksi yang jelas kepada peserta agar dapat menghasilkan analisis yang baik dan mengarah ke tujuan kamu.

Dengan begitu, kamu jadi tau apa yang dipikirkan para peserta selama menggunakan aplikasi tersebut dan sebagai bahan evaluasi yang efektif dan efisien. Selain itu, kamu dapat merekam atau mendokumentasikan pengujian ini. Kemudian jangan lupa untuk meminta feedback mereka mengenai fitur aplikasimu.

8. Analisis Hasil Data Pengujian

Tahap terakhir yang harus dilakukan adalah analisis hasil data pengujian. Analisis ini akan menentukan apakah aplikasi kamu benar-benar layak pakai atau tidak sama sekali.

Kamu bisa mengumpulkan hasil data pengujian lalu melakukan analisa bersama dengan tim. Buatlah menjadi sebuah laporan yang terperinci.

Apabila aplikasi kamu memiliki kesalahan kecil saat pengujian, kamu bisa melakukan proses revisi atau perbaikan. Umumnya proses perbaikan dari prototipe yang sudah ada tidak akan berjalan terlalu lama.

Sebaliknya, jika dari hasil pengujian ternyata banyak kekurangan bahkan aplikasi tidak berjalan baik, maka prototipe harus diubah secara besar-besaran.

 

Itu dia pembahasan mengenai usability testing. Kamu bisa mencoba menerapkan usability test ini untuk keperluanmu. Untuk kamu yang ingin mengembangkan skill mobile development bisa mengikuti bootcamp web & mobile development bersama G2Academy. Dapatkan juga kesempatan beasiswa dan penempatan kerja bersama perusahaan partner G2Academy!

Temukan berbagai solusi kebutuhan teknologi hanya di G2Academy!

Writen by: Fitri Rachmawati

Edited by: Santi Putri & Kibar Mahardhika