Blog – G2Academy

G2Academy's Blog

Your go-to source for all things tech and innovation!

Mission Impossible: Dead Reckoning
Paramount Pictures

Mission Impossible: Dead Reckoning dan Artificial Intelligence, Apakah Seberbahaya Itu? – Di Bulan Juli 2023 ini tayang sebuah film terbaru dari franchise Mission Impossible, yaitu Dead Reckoning: Part One. Film ini baru saja memecahkan rekor skor terbaik di Rotten Tomatoes dan menjadi film dengan penonton awal terbanyak di franchise. Mission Impossible kali ini memiliki perbedaan mencolok dibanding para pendahulunya.

Bagaimana tidak? Tokoh antagonis utama dari film ini bukan organisasi kejahatan, melainkan artificial intelligence atau kecerdasan buatan.

Sebelum lanjut, peringatan bahwa artikel ini mengandung spoiler ya ⚠️

Di Film ini, sebuah sistem AI (artificial intelligence) nan canggih membahayakan umat manusia. AI bernama “Entity” ini dapat melakukan berbagai banyak hal berbahaya seperti mengubah informasi data digital. Sosok ini mampu mengubah pesan teks, gambar, hingga dapat meretas password sampai memperoleh akses ke database keamanan negara.

Entity juga mampu memanipulasi segala hal yang dapat diakses di media digital. Setiap fraksi di film berseteru untuk bisa mematikan atau menguasai sistem ini, karena di era modern ini, siapa yang menguasai informasi, maka dapat menguasai dunia.

Film ini menceritakan AI sebagai sebuah “makhluk” yang memiliki kesadaran sendiri dan memiliki niat jahat. Namun apa AI itu sebenarnya?

AI Itu Apa Sih?

AI atau artificial intelligence secara harfiah bermakna “kecerdasan buatan” yaitu sebuah program yang dirancang untuk bisa berpikir dan mengambil keputusan seperti manusia. AI dirancang untuk bisa terus belajar dan beradaptasi, serta identik dengan prinsip machine learning (pembelajaran mesin), big data (dataset berukuran besar), dan reinforcement learning (pembelajaran penguatan). Sistem yang memiliki AI dapat belajar dan merespons pengguna tanpa campur tangan manusia.

Istilah AI sendiri berawal dari tahun 1950an oleh Alan Turing dengan jurnal berjudul “Computer Machinery and Intelligence” yang membahas tentang bagaimana mesin dapat memiliki kecerdasan tersendiri untuk mengoperasikan berbagai aktivitas.

Dari sana, AI perlahan berkembang menjadi cabang ilmu tersendiri dan mulai dari abad ke-21 tren tentang AI semakin berkembang dan pengaplikasiannya semakin meningkat. AI dapat diberdayakan dan digunakan untuk berbagai jenis bidang, mulai dari hiburan, pendidikan, hingga kesehatan.

Mission Impossible Dead Reckoning dan Artificial Intelligence
Visualisasi dari Entity, sang AI. c: Paramount Pictures

Apakah AI Berbahaya?

Walaupun tokoh Entity hanya ada di film, hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah AI berbahaya untuk manusia? Apakah suatu saat kita umat manusia bisa dikalahkan oleh teknologi?

Belum lama ini beberapa praktisi AI yang terdiri dari berbagai peneliti dan pengusaha teknologi seperti Elon Musk dan Steve Wozniak membuat sebuah surat terbuka dan menyuarakan kekhawatiran tentang AI dan menghimbau agar setiap orang perlu berhati-hati dengan AI dan meminta agar dibuat regulasi mengenai AI.

Walaupun AI sejauh ini belum ditemukan AI yang bisa membangkang dan mengancam manusia, bahaya mengenai AI sudah mulai terlihat dari sebuah hal yang disampaikan dalam film: manipulasi informasi. Dengan memanfaatkan AI, pihak tidak bertanggung jawab dapat membuat berita bohong dan membuat gambar yang dapat menipu orang-orang, di antaranya:

1. Paus Bene menggunakan baju designer

Paus Bene by AI
Gambar Paus Benediktus XVI menggunakan jaket desainer, sumber: Reddit

Gambar di atas sempat viral pada beberapa waktu lalu yang menampilkan Paus Benediktus XVI mengenakan jaket yang mirip dengan keluaran salah satu merek ternama.

Foto ini dipercaya banyak orang dan timbul perdebatan, ada yang memuji karena sosok Paus dianggap berusaha dekat dengan masyarakat dan ada yang mengkritik dimana tidak baik tokoh agama mengenakan pakaian seperti itu.

Pada kenyataannya sang Paus tidak pernah mengenakan pakaian tersebut dan hal ini menimbulkan pertanyaan: Apabila seorang pemuka agama bisa menjadi “korban”, bagaimana dengan rakyat biasa?

2. Foto kebakaran di gedung Pentagon

artificial intelligence image
Gambar palsu AI tentang ledakan di Pentagon c: CNN

Warga di Amerika Serikat sempat gempar dengan foto yang menunjukkan gambar salah satu gedung pemerintahan, yakni Pentagon, mengalami kebakaran. Konten ini menimbulkan berbagai kekhawatiran seperti ketakutan akan ancaman terorisme atau aksi penyerangan.

Untungnya tidak lama kemudian berhasil dibuktikan bahwa gambar tersebut merupakan hasil rekayasa dari AI

Bukti hasil rekayasa AI
Penjelasan dari Nick Waters, open source analyst. c: @N_Waters89

Apakah AI memiliki Manfaat?

AI merupakan sebuah konsep bidang ilmu dan sebuah sistem atau alat, dan selayaknya sebuah alat, dapat memberikan manfaat atau membahayakan sekitarnya tergantung siapa yang menggunakan.

Terlepas dari berbagai masalah yang berkaitan dengan AI, tentunya ada banyak manfaat yang bisa didapatkan apabila kita dapat menggunakan AI dengan baik. Salah satu contohnya adalah hal yang sempat viral juga belakangan: ChatGPT atau AI sebagai chatbot atau conversation language model.

Tampilan penggunaan ChatGPT. c: OpenAI

Selain ChatGPT, terdapat juga berbagai chatbot lainnya seperti Bard dari Google atau Bing AI dari Microsoft. AI chatbot ini dapat digunakan untuk mencari informasi, berdiskusi, menjawab pertanyaan, dan dapat membantu penggunanya dalam bekerja serta belajar.

Tampilan program transkripsi berbasis AI. c: Auris AI

AI juga dapat digunakan untuk membuat atau mempermudah proses dalam menampilkan  subtitle atau teks dari sebuah video. Tentunya hal ini dapat membantu bagi pengguna untuk dapat memahami isi dan pesan yang disampaikan, serta dapat membantu mereka yang mengalami kesulitan dari segi pendengaran ataupun bahasa.

Mission Impossible: Dead Reckoning dan Artificial Intelligence, Apakah Seberbahaya Itu?

Fiksi selalu berangkat dan terinspirasi dari hal-hal yang ditemui di dunia nyata. Semuanya kembali ke kebijakan manusia dalam menggunakan dan memanfaatkan AI, apakah dengan tujuan baik atau tujuan yang dapat merugikan banyak pihak.

Di luar itu, kita juga tidak boleh untuk menjadi “alergi” atau menjauh karena takut terhadap AI. Agar bisa memahami tentang AI dan bersiap untuk masa yang akan datang, setiap orang perlu bisa meningkatkan pemahaman tentang teknologi.

Salah satu cara ampuh untuk bisa mencapainya? Tentunya dengan belajar di G2Academy

Dengan mengikuti kelas di G2Academy, kamu bisa belajar dan semakin meningkatkan pemahaman tentang dunia digital sehingga siap menghadapi AI dan berbagai tren lainnya di masa yang akan datang. Segera daftar sekarang yuk!

Temukan berbagai solusi pembelajaran teknologi hanya di G2Academy!

Writen by: Devakto

Edited by: Kibar Mahardhika